Sabtu, 17 Desember 2016

Pulau Kenangan

       Malam ini kubersama dengan beberapa kolega kampus, dimana kami beramai-ramai mengunjungi sebuah warung kopi yang kami kenal kecepatan mengakses jaringan ke dunia maya itu. Beberapa dari kami berencana untuk mengerjakan suatu untuk masa depan, ada pula yang berusaha mencari beberapa referensi untuk mengerjakan laporan kuliah, sedangkan diriku yang berselancar terlalu jauh dan dalam hingga dengan asyiknya terbawa arus ke laut tengah. Mencoba untuk menguatkan tekad dengan mencari beberapa asupan nutrisi untuk inspirasi yang tak terbatas.
       Malam yang dipenuhi dengan banyak kisah, banyak cerita yang dengan gelombang ultrasonik dapat menembus batas pemikiran dan membuat jiwa seseorang melayang jauh hingga menembus cincin Saturnus. Terbang begitu jauh hingga terbawa oleh orbit Pluto, menuju ketidakmungkinan. Maafkan jiwa-jiwa yang lelah ini, mungkin mereka perlu ruangan hangat untuk menenangkan pikiran mencoba merenggut kenikmatan yang begitu candu.
       Cerita malam ini akan terkenang sebagai kisah disebelah bangunan penuh kehidupan. Sepertinya jiwaku mulai lelah -- lelah dengan sesuatu yang menggantungkan pengharapan seorang pemuda penuh hasrat mencari belaian seorang pemudi cantik di seberang jalan itu. Cerita itu bermula pada malam di suatu pulau yang sering aku kunjungi untuk melakukan aktivitas bawah laut, Hari itu langit dipenuhi oleh awan abu-abu yang mencoba mengejar dan menurunkan beban yang membasahi bumi. Mungkin saat ia menumpahkannya jelas diriku berada tepat dibawahnya, dan akhirnya diriku dan teman yang memboncengiku basah dengan beberapa tetasan hujan. Ceritanya kami berempat akan mengunjungi suatu pulau untuk mencoba melepas penat akan dunia kampus yang penuh hiruk pikuk. Mencoba mendapatkan kembali jiwa yang segar dengan menyusuri karang-karang dan mengambil beberapa gambar yang dapat memuaskan diri dan para pengikut akun foto sosial media. Semua berjalan sesuai dengan rencana hingga saat berada di kapal terdapat suatu masalah yang menyebabkan kami mengalami beberapa keterlamabatan sampai pada pulau, hal itu jarang terjadi dan kualami pada hari itu juga.
       Kami sampai pada hari menjelang sore hari, masalah yang tadi tak menjadi penghambat untuk mencari jiwa baru kami. Setelah mengisi energi untuk mengitari laut sekitar pulau hingga waktu penghujung sore menjelang, kami menganggap waktunya untuk kembali kedaratan menikmati hidup tanpa ada gangguan ombak dan arus serta asinnya laut. Bulan mulai menyapa, kami mencoba untuk mengistirahatkan diri dalam ruangan yang sudah tidak asing bagiku -- ruang tersebut penuh dengan kenangan saat diriku masih menjalani proses untuk dapat menikmati indahnya dunia bawah laut. Waktu telah menunjukkan awal hari yang baru dan saat itulah diriku terlelap dalam dunia tanpa batas imajinasi.
       Saat suara alaram pagi itu cukup untuk membangunkan jiwa yang terlelap, diriku baru saja tersadarkan dari mimpi yang sangat indah -- indah? menurutku itu  merupakan suatu yang mungkin saja terjadi oleh beberapa orang yang menginginkan pendamping hidup. Tapi, biarkan kuceritakan secara abstrak kisah didalam mimpiku itu, mungkin hanya berselang beberapa menit dalam kilas balik, berkisah pada suatu acara ulang tahun dan aku mendapati diriku bergandengan dengan wanita yang selama ini berada dalam banyang-bayang belaka. Mengapa terasa indah, hanya terlintas dipikiranku mungkin ada pertanda untuk menjadi pendampingnya. "That's ridiculous" sungguh memalukan hanya mencoba mengingat peristiwa tersebut. Tetapi, akan teringat sebagai kenangan indah di sebuah pulau kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar