Senin, 26 Desember 2016

Identifikasi Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares)

Hi, guys! Update informasi mengenai ikan tuna sirip kuning, banyak informasi soal spesies ikan ini, so let's check it out!



[ !!! Disclaimer !!! ]

[Materi dalam artikel ini merupakan rangkuman dari beberapa sumber. Sumber tulisan baik judul buku atau website tertera pada bagian Referensi. Jika ingin mengutip tulisan tersebut, silakan kunjungi/ cantumkan sumber referensi yang tertera. Terima kasih!]


Information update: 22 Juni 2020 

A. Deskripsi

            Ikan tuna sirip kuning (Indonesia) atau Thunnus albacares (Latin) merupakan spesies yang masuk dalam Kingdom Animalia > Class Actinopterygii (ray-finned fishes) > Ordo Perciformes (Perch-likes) > Family Scombridae (Mackerels, tunas, bonitos). Secara etimologi: Thunnus: dalam bahasa Yunani, thynnos = tunna. Sebutan lain untuk Thunnus albacares adalah Yellowfinned Albacore. Spesies ini mendiami daerah kolom perairan di atas lapisan thermocline dan sangat jarang ditemukan pada daerah sekitar terumbu karang.

            AphiaID*          : (urn:lsid:marinespecies.org:taxname:127027)

            Status  : Diterima

            Rank               : Spesies

*(AphiaID adalah kode LSID (Life Science Identifier) yang merupakan kode unik identifikasi berlaku secara global yang merujuk pada objek sains tertentu. Kode LSID ini dapat digunakan untuk merujuk objek berikut).

B. Taksonomi

            Kingdom: Animalia

            Superphylum: Deuterostomia

            Phylum: Chordata

            Subphylum: Vertebrata

            SuperClass: Gnathostomata

            Class: Actinopterygii

            Infraclass: Teleostei

            Superordo: Acanthopterygii

            Ordo: Perciformes

            Subordo: Scombroidei

            Family: Scombridae

            Genus: Thunnus

            Species: T. albacares

Nama spesifik: Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788)

Taxonomi citation: Froese, R. and D. Pauly. Editors. (2020). Fishbase. Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788)

C. Habitat

            Ikan tuna sirip kuning ditemukan perairan payau; perairan laut-pelagis; kisaran kedalaman 1 – 250 m, biasa pada kedalaman 1 – 100 m. Laut tropis; suhu sekitar 15°C - 31°C, dan lebih menyenangi suhu 28°C. Tersebar diseluruh dunia pada daerah laut tropis dan sub-tropis, tapi tak ditemui pada laut mediterania. Spesies dengan tingkat migrasi yang tinggi, Annex I tahun 1982 sesuai Konvensi Hukum Laut. Tersebar pada letak astronomis 59°LU - 48°LS dan 180°BB - 180°BT.

[File materi pdf dapat kalian download pada akhir post!] 

D. Morfologi

            Sirip punggung (total): 11 – 14 tulang; dan 12 – 16 alur tulang; Sirip dubur memiliki 11 – 15 alur tulang; dengan tulang vertebrae tulang belakang sekitar 39. Spesies ini dapat dikenali dengan karakteristik berikut: tubuh memanjang, berbentuk torpedo (fusiform), sangat ramping; total gill rakers (insang yang berbentuk sisir) terdapat 26 – 34 di tulang insang; Terdapat 2 sirip punggung dan terpisah hanya beberapa jarak kecil saja, sirip punggung kedua diikuti oleh 8 – 10 finlets; sirip dubur diikuti oleh 7 – 10 finlets; individu yang berukuran besar dapat memiliki sirip punggung kedua dan sirip dubur yang sangat panjang, hingga ukuran 20% dari panjang ekor (fork-length); sirip dada yang cukup panjang, biasanya mencapai pangkal dari sirip punggung kedua, tetapi tidak melebihi batas tersebut, biasanya 22 – 31% dari FL; terdapat 2 penutup (interpelvic process) diantara sirip perut; memiliki sisik yang sangat kecil; corselet dari sisik yang lebih besar berkembang  tapi nampak tidak jelas; batang ekor sangat ramping, terdapat keel yang kuat diantara keel yang kecil disetiap sisinya; terdapat gelembung renang (swimbladder).

E. Tingkah Laku

            Ikan tuna sirip kuning umumnya bergerombol berdasarkan ukuran, dalam satu spesies ataupun grup multi-spesies. Ikan yang berukuran besar sering dijumpai bergerombol dengan ikan lumba-lumba, dan juga pada benda-benda yang melayang di lautan. Memangsa ikan, krustase, dan cumi-cumi. Ikan ini sangat sensitif terhadap konsentrasi oksigen terlarut yang rendah dan oleh sebab itu sangat jarang menangkapnya pada kedalaman 250 m di daerah tropis.

F. Kebiasaan Makan

            Waktu makan ikan tuna sirip kuning umumnya pada waktu siang hari dan memangsa banyak variasi jenis, termasuk ikan, krustasea, dan cephalopoda (cumi-cumi, sotong, dan gurita) (Reintjes and King, 1953; Watanabe, 1958). Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap jenis mangsa pada penggunaan FAD (Fish Aggregating Devices) dan non-FAD di perairan Hawai (Brock, 1985).

G. Reproduksi

            Memijah diseluruh perairan tropis dan perairan dekat garis ekuator di lautan. Pada lintang yang lebih tinggi, memijah secara musiman, dengan puncaknya pada musim panas; dan kemungkinan berlanjut sepanjang tahun pada lintang yang lebih rendah. Ikan tuna sirip kuning merupakan spesies ikan yang dapat memijah secara berkali-kali, yaitu mereka dapat melanjutkan proses pemijahan setelah lewat beberapa hari musim memijah. Telur dan sperma dikeluarkan pada kolom perairan untuk fertilisasi (Collete and Nauen, 1983).

Note!

File materi “Identifikasi Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) dapat di-download pada link berikut: via MediaFire

Jika terdapat kritik dan saran, silakan tulis komentar dibawah.

Jika anda suka dengan artikel ini dan ingin mendukung penulis. Salurkan dukungan anda dengan berdonasi seikhlasnya pada link berikut: via Saweria

Best regards,

Candra D. Suwito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar