Selimut Rasa

Kekecewaan melanda diriku pada hari ini, sesuatu yang tengah ditunggu-tunggu nyatanya tak terlaksana sesuai rencana. Memang yang namanya rencana hanya sekedar rencana, masih banyak hal diluar sana yang berjalan tidak sesuai dengan rencana. Akankah karena ketidak selarasan dengan rencana yang engkau angankan membuat dirimu menanggung kekecawaan yang teramat sangat. Tak perlu sampai hal tersebut membuatmu terjatuh, jadilah sosok yang bijak yang dapat mengambil segala hikmah dalam setiap perjalanan waktu yang ia habiskan.

Puisi: Kehilangan

Sesuatu tak akan pergi
Pergi jauh darimu
Bagai pelangi di pagi hari
Menghilang bagai semu

Sesuatu tak akan berarti lagi
Jika darimu tak menanti
Siapkan hati yang bersih
Mengikhlaskan yang telah pergi

Hari berganti hari
Silih berganti tak menanti
Maafkan jiwa yang sakit
Berharap semua kembali terakit

Bukalah Matamu

Kemarin hal baru telah kupelajari, kesadaran akan muncul disaat manusia baru mengetahui tentang fakta mengenai suatu hal tersebut. Memang akan sulit jika manusia ingin disadarkan dengan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak mereka, rasuki pikiran mereka dan ubahlah pikiran yang sesat itu. Kembali dengan perihal yang kupelajari kemarin, yaitu mengenai begitu luasnya ilmu pengetahuan yang terbentang di dunia ini. Semakin sesak rasanya mengetahui bahwa apa yang kita ketahui sekarang adalah belum mengetahui apa-apa.

Engkau Bukanlah

Malam ini bulan bersinar dengan cerahnya, membentuk lengkungan bulat yang menerangi malam setiap insan. Hari berganti hari membuat kita semakin berpikir, bahwa waktu tak lagi dapat dikembalikan. Malam berganti seiring waktu tanpa meninggalkan jejak kepada jiwa yang mengejar impian. Bermacam-macam jiwa yang mondar-mandir mengelilingi bumi, tanpa tersadar berusaha menggapai hal fana dan sementara.