Kamis, 03 Agustus 2017

Dunia Kebahagiaan

Dalam suatu kesempatan, saya bertandang ke suatu tempat yang dapat dikatakan terpencil. Mengapa demikian?, tidak lain adalah daerah yang saya datangi merupakan daerah marginal disuatu wilayah perkotaan yang penuh dengan kehidupan manusia. Daerah yang kelihatan kumuh, tetapi proses kehidupan begitu ketat terjadi didaerah ini. Pertama kali kumendapatkan kesempatan untuk menyapa kehidupan kecil yang masih polos akan jamahan kehidupan kota. Mereka adalah malaikat kecil yang masih rapuh dan masih senang dengan apa yang mereka lakukan saat ini.


Anak kecil merupakan mahluk hidup nyata penuh rasa penasaran dalam kehidupan mereka, sangat rapuh, akan tetapi juga sangat kuat untuk merekam semua kegembiraan yang mereka alami. Sebenarnya dalam diriku ini tidak sama sekali menyukai mereka, nyatanya hanya sedikit dari mereka yang dapat menjalin hubungan denganku. Bukan karena rasa itu yang lebih besar, tetapi mungkin terdapat persepsi privat yang membuat diriku sangat enggan untuk menjalin hubungan yang erat dengan mereka.

Saat ini kubergabung dengan suatu komunitas sosial yang bergerak dibidang pendidikan yang terkhusus dalam mendidik anak-anak marginal didaerah komunitas ini bergerak. Telah cukup lama komunitas ini kuketahui, dari saudaraku sendiri kumengetahui tentang komunitas ini. Dan akhir pekan lalu, baru kurasakan betapa sulit untuk mengatur dan memimpin jiwa yang bebas itu. Anak-anak sungguh sangat bebas hanya beberapa hal yang menarik minat mereka yang dapat menarik perhatian mereka hingga mereka mendapatkannya. Ya,, perhatian mereka juga sangatlah mudah untuk diketahui, jikalau bukan tentang makanan maka tentang barang yang mereka inginkan.

Bagiku semua itu sungguh licik, mereka hanya akan mendengarkan kepada siapa yang mereka dijanjikan sesuatu untuk mereka dapatkan. Begitulah mungkin pemikiran anak-anak itu, masih kurang kesadaran dalam diri untuk dapat bergerak dengan ikhlas. Tetapi, begitulah mereka masa dimana kesenangan mengelilingi kehidupan mereka setiap harinya. Biarkanlah mereka menikmati masa kesenangan itu pada waktunya, jangan sampai saat mereka tumbuh dewasa jiwa kekanak-kanakan mereka muncul karena saat kecil masa kesenangan itu tidak terbebaskan.

Terkadang anak-anak itu berkata jujur, mungkin kita sebagai orang yang beranjak dewasa perlu sedikit meniru anak-anak dalam berkata jujur dalam segala hal. Kejujuran itu muncul karena tidak ada tekanan kehidupan dalam diri mereka, sepatutnya sebagai orang yang beranjak dewasa tidak kalah dengan tekanan kehidupan, mulailah jujur dengan diri sendiri. Perlu dipahami bahwa kehidupan anak-anak itu merupakan cerminan dari kehidupan dewasa mereka. Sering kita dapatkan saat masa anak-anaknya ia dituntut untuk terus-menerus melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan, maka saat ia beranjak dewasa ia akan bertindak sesuai dengan apa yang ia inginkan saja, kurangnya rasa empati terhadap orang lain karena waktu kecil ia sendiri mendapatkan tekanan untuk berusaha sendiri dengan keegoisan.

Dunia anak-anak merupakan dunia tanpa batas, setelah kita melewatinya terbesit untuk dapat kembali merasakan dunia tersebut. Tetapi, kehidupan tetap berlanjut masih banyak proses yang akan kita jalani hingga Sang Pencipta memanggil. Selagi kita ingin kembali merasakan masa kecil yang bahagia, tetapi raga kita telah bertumbuh dewasa, salah satu caranya adalah dengan berkontribusi dalam kegiatan yang mengikutsertakan anak-anak dalam membahagiakan kehidupan mereka saat ini. Itulah salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk turut merasakan masa kecil yang bahagia bersama mereka yang merasakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar