Rabu, 15 Maret 2017

Bond of Family

       Hari kemarin merupakan salah satu pengalaman yang terukir dalam ingatan seumur hidupku. Kembali kudapatkan sebuah keluarga antar negara, yang meskipun hanya sekitar 2 minggu kami melakukan interaksi, tak membuat hubungan kami hanya simpul belaka. Ada sesuatu yang membuat kami begitu dekat satu sama lain, makan bersama, bercanda tawa bersama, dan melakukan segala aktivitas yang melelahkan bersama.

       Awal interaksi kami sekitar 3 bulan yang lalu, hanya berupa tulisan berbahasa internasional yang mesti kami megerti maksudnya. Menyusun rencana kegiatan yang menguras waktu dan tenaga. Hingga saat yang ditunggu telah tiba, dimana pada malam itu, pesawat yang telah dijadwalkan akhirnya sampai dengan selamat di bandara. Beberapa dari teman-teman telah saling kenal, dan beberapa masih terlihat canggung karena belum mengenal satu sama lain.

       Hari berganti hari, selama kami 'terisolasi' di pulau yang berpenghuni ribuan orang yang lalu lalang mencari kehidupan mereka di dalam atau di luar pulau. Setiap hari kapal yang pergi dan kembali pulau membawa sekitar ratusan orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Masyarakat pulau yang kami tinggali sejatinya sangatlah ramah, meskipun beberapa menginginkan 'sesuatu'. Malam adalah saat dimana rencana esok harinya kami susun dengan sebaik-baiknya. Ada salah satu diantara kami yang kelelahan, ada pula yang tak sabar menantikan selesainya diskusi malam itu untuk menghabiskan waktu di cafe dekat dermaga hanya untuk memesan minuman dingin dan memperhatikan orang-orang yang lalu lalang.

       Hampir tak terasa 2 minggu kami habiskan bersama, segala sesuatu kami curahkan untuk memikirkan masalah dimasyarakat pulau tersebut, hanya saja dengan waktu yang tak lebih dari sebulan belum ada hasil yang dapat kami berikan secara langsung. Hanya pengharapan dari teman-teman agar terdapat sesuatu yang mungkin tertinggal dimasyarakat yang kemudian hari dapat menjadi benih untuk mengembangkan dan menyelesaikan permasalahan di pulau tersebut.

       Inilah yang kami maksud dengan keluarga disaat terdapat banyak perbedaan diantara kami, tetapi saling menghormati dan melengkapi satu sama lain. Tak banyak yang dapat aku berikan untuk kalian wahai keluarga yang tak sedarah bagaikan mimpi yang terus mengalir. Waktu dan tempat yang hanya memisahkan kita, tapi jalinan keluarga kita selamanya akan terukir, pulau Barrang lompo akan menjadi saksi, deruh ombak menjadi saksi, semilir angin malam menjadi saksi pula, akankah hari-hari itu akan terulang. Teruskanlah bermimpi untuk masa depan yang masih menjadi misteri dalam sebuah misteri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar