Senin, 07 November 2016

This is the End

       "Waktu semakin bergulir di tengah dinginnya malam ini, sosok dirinya yang dulu menjadi dambaan kini hanyalah tanda di dalam layar. Gambaran wajah yang dulu kusenangi seakan memudar dari waktu ke waktu, masa yang akan datang pun semakin membuatku tak percaya akan semua yang akan kuperbuat untukmu.
       Semua yang telah kurencanakan menjadi buah pada hari yang lalu, sesaat setelah engkau tak lagi menjawab pesanku hari itu dan hari-hari setelahnya. Apa yang telah membuatmu menjadi seperti ini?, apakah engkau sudah lelah dengan keadaanku kini, atau engkau tidak siap dengan yang akan kulakukan.
       Maaf atas semua perencanaan yang licik ini, mungkin engkau merasa semuanya telah berakhir buat kita, tapi maafku tak akan bisa mencoba untuk melupakanmu dan semua kenangan kita yang mungkin juga tidak engkau sadari, begitu sangat berarti buatku... dulu. Wahay pujaan hatiku yang dulu pernah menjadi kenangan" (Oktober 2014).
       Setelah beberapa lama kubuka kembali pesan ini, kuberusaha sekeras pikiranku mencoba untuk kembali mengingat kenangan masa lalu yang dengan sebabnya menghasilkan untaian kata seperti ini. Mungkin saat itu telah terjadi beberapa kejadian yang membuat dirimu tak membalas kembali semua pesanku, tetapi apa dayaku --- hanya sebagian kecil dari ruang memoriku dapat kuakses dari semua kenangan masa lalu.
       Tulisan ini ada untuk mengenang masa lalu itu, mencoba kembali mengungkap rahasia masa lalu yang mungkin dapat menjadi kunci kesuksesan masa depan. Segala harap bagiku untuk semua kenangan yang engkau berikan dapat kembali bersinar di hari yang penuh awan hitam di sudut arah sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar