Senin, 15 Januari 2018

Rezekiku Juga Rezekimu

Hari yang telah direncanakan telah datang. Persiapan kami untuk menyampaikan rezeky yang telah teman-teman kumpulkan telah dirasa cukup. Pada hari itu temanku telah mempersiapkan suatu jamuan makan siang pada pagi harinya. Dan dalam group chat kami membahas banyak mengenai kegiatan yang akan kami lakukan nanti. Langit tak memperlihatkan cahaya matahari pada siang ini. Rasa-rasanya sebentar siang akan turun hujan. Semoga saja tak menghalangi kegiatan kami untuk berbagi.

Aku beranjak dari tempatku pada siang hari lewat, karena harus kukembalikan helm yang kupinjam dan kembali berangkat dan memakan waktu kurang lebih 40 menit belum lagi macet yang kudapat dijalan utama kota Makassar. Akhirnya diriku sampai pada tujuan dan hanya temanku seorang yang sendiri menunggu. Lama kami menunggu kedatangan beberapa teman kami yang masih menempuh perjalanan ke tempat ini.

Tak habis pikirku, dalam ketepatan waktu masyarakat Indonesia masih menyepelekan hal tersebut. Meskipun hanya dalam kadar teman hal itu juga masih dianggap hal yang biasa. Sebenarnya perlu ada perbaikan dalam pribadi seseorang dalam menjaga tingkah laku dalam bermasyarakat juga dalam bersosialisasi dan terkhusus dalam menjaga ketepatan waktu. Saya sadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam diriku pribadi yang masih tak dapat menjaga persoalan waktu diatas.

Dan akhirnya kami bersama-sama berangkat ketempat tersebut. Tetapi, terdapat kekeliriuan dikarenakan tempat tersebut telah berpindah tempat dan kami mencoba menghubungi pengelola dan menkonfirmasi tempat tersebut. Dan setelah beberapa saat kami menelusuri jalan menuju hamparan sawah yang luas, akhirnya ketemu juga tempat yang kami cari. Tempat tersebut merupakan sebuah panti asuhan yang telah lama kami kunjungi. Melihat kondisi panti tersebut yang terdiri dari anak-anak dan balita. Maka kami memutuskan untuk memberikan sejumlah rezeky yang kami miliki kepada adik-adik kami tersebut.

Buatku kegiatan seperti ini tidaklah baru untukku akan tetapi terasa sangat berkesan disaat dapat memberikan sebahagian rezeky kita kepada adik-adik kita yang membutuhkan. Bukankan dalam agama juga terdapat perintah untuk menyantuni anak yatim, dan sebagian dalam harta kita merupakan hak dari anak yatim tersebut. Maka perlulah kita untuk merenung bahwa semua harta yang kita miliki merupakan titipan dari Sang Pencipta kepada manusia untuk digunakan dengan adil.

Masih dalam pencarian dalam hidupku, kemana arah yang akan kutuju. Masih banyak hal yang ingin kulakukan dan kubagikan kepada orang-orang yang berada disekitarku dan juga orang-orang yang kucari untuk menjadi bagian dari hidupku. Dalam segala hal yang kita jalani dalam hidup, kita seharusnya juga memikirkan tentang orang lain karena manusia tak lain merupakan mahluk sosial yang memerlukan manusia lainnya.

Sekian dari cerita singkat yang dapat kubagikan kepada pembaca sekalian, semoga bermanfaat :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar