[ !!!
Disclaimer !!! ]
[Materi dalam artikel ini merupakan rangkuman
dari beberapa sumber. Sumber tulisan baik judul buku atau website tertera pada
bagian Referensi. Jika ingin mengutip tulisan tersebut, silakan kunjungi/
cantumkan sumber referensi yang tertera. Terima kasih!]
A. Deskripsi
Ikan kuwe (Indonesia) atau Caranx ignobilis (Latin) merupakan spesies yang masuk dalam Kingdom Animalia > Class Actinopterygii (ray-finned fishes) > Ordo Perciformes (Perch-likes) > Family Carangidae (Jacks and pompanos) > Subfamily Caranginae. Secara etimologi: Caranx, dalam bahasa Prancis, carangue adalah nama ikan di laut Karibia. Spesies ini mendiami perairan laut, payau dan terumbu karang.
AphiaID* : (urn:lsid:marinespecies.org:taxname:218414)
Status : Diterima
Rank : Spesies
B. Taksonomi
Kingdom:
Animalia
Superphylum:
Deuterostomia
Phylum:
Chordata
Subphylum:
Vertebrata
Superclass:
Gnathostomata
Class:
Actinopterygii
Infraclass:
Teleostei
Superordo:
Acanthopterygii
Ordo:
Perciformes
Subordo:
Percoidei
Family:
Carangidae
Subfamily:
Caranginae
Genus:
Caranx
Species:
Caranx ignobilis
Nama spesifik: Caranx ignobilis (Forsskål, 1775).
C. Habitat
Ikan
kuwe berhabitat di perairan laut, daerah payau, dan berasosiasi dengan terumbu
karang; berada pada kedalaman sekitar 10 – 188 m; terdapat pada daerah tropis
dengan suhu perairan berkisar 26 - 29°C; letak astronomis ikan tersebut adalah
35°LU - 37°LS dan 19°BT - 129°BB.
[File materi pdf dapat kalian download pada akhir post!]
D. Morfologi
Jari-jari
sirip punggung keras (total): 9; jari-jari sirip punggung lemah (total): 18 –
21; jari-jari sirip dubur keras: 3; jari-jari sirip dubur lemah: 15 – 17; ruas
tulang punggung/ vertebrae: 24.
Spesies ini dikenali dengan beberapa karakteristik berikut. Sisir insang
(termasuik yang belum sempurna) 5 – 7 + 15 – 17 = 20 – 24; bagian samping tubuh
yang polos; khas dengan bintik kecil hingga besar dibagian sisik dada; warna
saat dewasa, kepala dan tubuh berwarna abu-abu perak dan hitam pada bagian
atas, biasanya berwarna pucat pada bagian bawah tubuh; sirip secara seragam
berwarna abu-abu hingga hitam, ikan yang berasal dari perairan pantai berlumpur
sering berwarna kuning pada siripnya, sirip dubur yang biasanya lebih terang.
E. Tingkah Laku
Ikan
kuwe dewasa mendiami daerah pelagis dengan dasar perairan berpasir dan berbatu.
Mereka ditemukan secara sendiri-sendiri dan mendiami laguna yang jernih dan
sekitar terumbu karang. Merupakan spesies yang lebih senang sebagai soliter.
Dan karena spesies tersebut berasosiasi dengan terumbu karang, sehingga pola
pergerakannya hanya sekitar pesisir pantai dangkal, laguna, dan sekitar terumbu
karang.
F. Kebiasaan Makan
Isi
perut yang dianalisis memperlihatkan ikan kuwe merupakan karnivora. Ikan muda
diperairan dangkal memangsa umunya juvenile
sardine, teri, udang, kepiting dan
amphipoda. Makanan dari ikan berukuran besar memperlihatkan banyaknya variasi dari
individu ke individu. Unsur utama dari makanan mereka adalah ikan layang (Decapterus sp.), spesies carangidae
lainnya, kepiting dan udang (Abdussamad et al., 2008).
G. Reproduksi
Sudekum
et al. (1991) menentukan ikan betina mencapai ukuran matang dewasa sekitar 60
cm dan atau dalam 3 – 4 tahun. Bagaimanapun, Tharwat and Al-Gaber (2006)
mengamati matang dewasa terjadi pada ukuran sekitar 37 cm. Spesies ini telah
diamati berkumpul untuk memijah pada perairan terumbu karang dangkal dan lepas
pantai. Dan pemijahan terjadi pada musim panas (puncak Mei – Agustus) di Hawai.
Pada Teluk Kanohe, Hawai, juvenile
ikan yang berukuran kurang dari 20 cm, ditemukan pada dasar laguna yang gelap
(Wetherbee et al., 2004). Dan ketika mencapai ukuran panjang 25 hingga 40 cm,
mereka bergerak ke karang tepi laguna. Saat telah berukuran lebih besar dari 40
cm, ikan juvenile dan remaja bergerak
keluar dari teluk.
Note!
File materi
“Identifikasi Ikan Kuwe (Caranx ignobilis) dapat di-download pada link berikut: via MediaFire
Jika terdapat
kritik dan saran, silakan tulis komentar dibawah.
Jika anda
suka dengan artikel ini dan ingin mendukung penulis. Salurkan dukungan anda
dengan berdonasi seikhlasnya pada link berikut: via Saweria
Best regards,
Candra D. Suwito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar