Selasa, 17 Maret 2020

Winter Story #1 ~ "It's nice to be here again"

Hey guys!, lama tidak mem-posting artikel di site blog ini. Kali ini aku akan menceritakan tentang pengalaman perjalanan ke Jepang pada awal tahun ini. What are we waiting for, so let’s check it out!


Kita mulai dulu dari cerita tentang “Kok bisa ke Jepang sih?” Yup, kegiatan atau bisa aku bilang jalan-jalan ini merupakan bentuk follow up kegiatan sebelumnya, yakni kegiatan di bulan September tahun lalu. Saat mahasiswa Kobe berkegiatan Summer School (untuk melihat video kegiatannya, check my Youtube channel yaah). Dan kebetulan saya sebagai salah satu pendamping sekaligus peserta kegaitan summer school tersebut, kami berkegiatan di Kabupaten Sinjai berpusat di Tongke-tongke dan juga mengunjungi beberapa tempat, seperti Bone dan pulau Sembilan, Sinjai.
Alasan kami diundang untuk membawakan presentasi mengenai kegiatan dan mengikuti pameran produk Indonesia. Kenapa aku sebut kami? Karena ada beberapa delegasi yang diundang untuk mengikuti acara seminar tersebut yang merupakan partisipan dari kegiatan summer school kemarin. Total kami ada sekitar 9 orang, dan sangat disayangkan salah satu teman kami tidak dapat berangkat bersama dikarenakan masalah administrasi visa, that’s too odd and very pitiful. Okey, jadi mungkin latar belakang kenapa bisa ke Jepang sudah terjawab.
Changi's image information

Sampai di Kansai Internatioanl Airport, Osaka sekitar pukul 9 waktu setempat, setelah sebelumnya harus transit di Changi International Airport, Singapore selama 17 jam dan terbang ke Osaka selama 6 jam, cukup menguras tenaga belum lagi sesampainya di bandara harus segera menukarkan uang kemata uang Yen. Yup, aku tidak menukar mata uang tersebut di Indonesia karena cukup merepotkan, jadi aku lebih mengambil jalan praktis aja. “Emang bisa pakai kartu debit Indo di Jepang?” jawabannya Bisa! Sebelumnya udah aku search dan beberapa kartu debit Indo bisa dipakai di ATM Jepang, meskipun ada beberapa persyaratan seperti aktivasi kartu sesuai dengan negara tujuan. Bagi yang biasa traveling pastinya sudah tau soal beberapa aplikasi yang memudahkan untuk bertransaksi dengan mata uang asing. Setelah menarik beberapa ribu yen, petunjuk yang sensei berikan adalah membeli tiket bus round trip Osaka – Kobe, Sannomiya sekitar 2000¥ lebih murah dibandingkan dengan tiket once trip dan juga berlaku 30 hari, cocok untuk yang sedang ingin berlibur (What a tips!). Sesampainya di stasiun Kobe Sannomiya, aku mencoba untuk menghubungi sensei dan untungnya di Jepang tersedia beberapa hotspot wifi gratis di tempat-tempat strategis, misalnya: stasiun, mall, convenient store, kampus, dll. (What a tips!). Sehingga aku tidak perlu khawatir soal berkomunikasi, meskipun di bandara juga tersedia penjualan modem wifi dan kartu data, akan tetapi untuk penggunaan pribadi tidak terlalu aku butuhkan, but untuk orang butuh banget eksis yaah silakan aja, bisa beli kartu data atau rental modem wifi sesuai kebutuhan. Kalau mau coba budget hemat bisa coba jalan ninja saya, hehe.
Stasiun JR Kobe Sannomiya

Hari pertama di Jepang disambut dengan pagi hari yang sangat dingin, yang benar saja suhu mencapai 6 derajat Celcius. Merupakan record tersendiri untukku yang sukar beradaptasi dengan suhu dingin. Hari ini kegiatan pertama kami akan dilaksanakan yakni, melakukan presentasi hasil observasi dan kegiatan kami dalam kegiatan sebelumnya di Indonesia. Pada hari ini pula aku berkesempatan untuk datang ke kampus Kobe. Pagi hari masih terasa sepi, hanya beberapa pegawai yang terlihat, dan tak lupa saat melihat kami mereka menyapa dengan sapaan “Ohayou!” tentunya sebagai bentuk penghormatan kembali juga aku membalas sapaan tersebut. Seperti pengalaman waktu di Jepang dulu sekitar tahun 2016 lalu (Bisa lihat tag SUIJI Story guys), saat orang-orang bertemu atau berpapasan, mereka saling bertegur sapa. Adapun sapaan tersebut disesuaikan dengan waktunya, misalnya: “Ohayou” untuk waktu pagi – siang hari, “Konnichiwa” untuk waktu siang – petang hari, “Konbanwa” untuk waktu malam hari. Tak lupa kami bertemu dengan beberapa teman Jepang yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan yang sama di Indonesia, merupakan suatu reuni yang sangat indah di tempat yang dipenuhi dengan keindahan.
Meskipun kegiatan kami telah terjadwal, akan tetapi kami tetap melakukan diskusi untuk menentukan kegiatan yang akan kami jalani hingga 11 hari mendatang, hal ini dilakukan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat terarah dan jelas nantinya. Merupakan suatu hal yang telah lama aku ketahui semenjak kedatangan pertamaku dulu, pernah sampai kami berdiskusi hingga tengah malam antara mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Jepang hanya untuk menyatukan pendapat dan mencapai kesepakatan yang dapat diterima semua pihak, merupakan pengalaman yang sangat luar biasa buatku untuk dapat mengerti satu sama lain.
Setelah acara seminar telah selesai dan kebetulan memasuki waktu makan siang, kami kemudian menuju salah satu kantin yang terdapat di kampus tersebut. Terdapat banyak menu pilihan yang bisa kami coba, akan tetapi aku belum yakin soal ke-halal-an makanan tersebut dan pengetahuan tentang bahasa Jepangku yang masih minim untuk bisa membaca komposisi makanan yang tertera. Untungnya ada teman-teman Jepang yang siaga membantu dalam merekomendasikan makanan yang cocok untuk kami, dan untuk persoalan makanan kami pada hari itu terpecahkan. Penting untuk mengetahui komposisi makanan saat di Jepang guys, kalian perlu ditemani teman Jepang atau orang yang dapat membaca tulisan Jepang agar dapat memilih makanan yang cocok buat kalian (What a tips!).

/ To be continued ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar