Hi, guys! Artikel kali ini kita akan berkenalan dengan spesies tuna terbesar dan memiliki popularitas tinggi diseluruh dunia. Let's check this out!
[ !!! Disclaimer !!! ]
[Materi dalam artikel ini merupakan rangkuman dari beberapa sumber. Sumber tulisan baik judul buku atau website tertera pada bagian Referensi. Jika ingin mengutip tulisan tersebut, silakan kunjungi/ cantumkan sumber referensi yang tertera. Terima kasih!]
Information update: 28 Juni 2020
A. Deskripsi
Ikan tuna sirip biru (Indonesia) atau Thunnus thynnus (Latin) merupakan spesies yang masuk dalam Kingdom Animalia > Class Actinopterygii (ray-finned fishes) > Ordo Perciformes (Perch-likes) > Family Scombridae (Mackerels, tunas, bonitos) > Subfamily Scombrinae. Secara etimologi: Thunnus dalam bahasa Yunani, thynnos = tunna. Spesies ini mendiami perairan tropi dan subtropis Atlantik.
AphiaID* : (urn:lsid:marinespecies.org:taxname:127029)
Status : Diterima
Rank : Spesies
*(AphiaID adalah kode LSID (Life Science Identifier) yang merupakan kode unik identifikasi berlaku secara global yang merujuk pada objek sains tertentu. Kode LSID ini dapat digunakan untuk merujuk objek berikut).
B. Taksonomi
Kingdom: Animalia
Superphylum: Deuterostomia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Superclass: Gnathostomata
Class: Actinopterygii
Infraclass: Teleostei
Superordo: Acanthopterygii
Ordo: Perciformes
Subordo: Scombroidei
Family: Scombridae
Subfamily: Scombrinae
Genus: Thunnus
Species: T. thynnus
Nama spesifik: Thunnus thynnus (Linnaeus, 1758).
Taxonomi citation: Froese, R. and D. Pauly. Editors. (2020). FishBase. Thunnus thynnus (Linnaeus, 1758).
C. Habitat
Ikan tuna sirip biru hidup di perairan laut, payau, pelagis-laut; dengan kedalaman perairan sekitar 0 – 1000 m, biasanya berada sekitar 0 – 100 m. Mendiami daerah subtropis dan perairan sedang; dengan suhu permukaan laut sekitar 3 - 30°C; letak astronomis 69°LU - 58°LS dan 99°BB - 42°BT. Hidup pada daerah lautan tapi pada waktu tertentu bergerak mendekati daerah pesisir pantai.
[File materi pdf dapat kalian download pada akhir
post!]
D. Morfologi
Ikan tuna sirip biru memiliki tulang sirip punggung (total) sebanyak 12 – 14; alur tulang sirip punggung sekitar 13 – 15; alur tulang sirip dubur sekitar 13 – 16; tulang belakang/ vertebrae sekitar 39. Merupakan spesies yang sangat besar; sirip punggung kedua lebih tinggi dibanding yang pertama; sirip dada sangat pendek, kurang dari 80% panjang kepala. Memiliki gelembung renang (swimbladder). Tubuh samping bagian bawah dan perut berwarna perak keputihan dengan kombinasi garis dan corak yang transparan. Warna sirip punggung pertama kuning atau kebiruan; sirip punggung kedua coklat kemerah-merahan; sirip dubur dan finlets berwarna kuning kehitaman dengan ujung berwarna hitam; keel tengah pada bagian ekor berwarna hitam pada ukuran dewasa. Mungkin akan bingung membedakan spesies ini dengan spesies tuna lainnya, akan tetapi dapat dengan mudah dikenali dari pola garis dan corak pada tubuhnya.
E. Tingkah Laku
Ikan tuna sirip biru diketahui memiliki kebiasaan berkumpul berdasarkan ukuran bukan spesies. Sudah biasa melihat banyak spesies tuna yang berkumpul berdasarkan ukuran bersama, contohnya spesies tuna sirip kuning, tuna mata besar, cakalang, dll. Bermigrasi secara gerombol ke utara selama musim panas sepanjang pesisir pantai Jepang dan pesisir barat Amerika Serikat. Diketahui bermigrasi melintasi lautan Pasifik. Ikan tuna sirip biru diketahui melintasi lautan Atlantik dalam 60 hari. Data penanda menunjukkan individu ikan sering bergerak/ bermigrasi dari Atlantik timur ke Atlantik barat dan kembali lagi ke tujuannya setiap tahun. Ikan tersebut dapat berenang dengan kecepatan hingga 72,5 km/jam.
F. Kebiasaan Makan
Ikan tuna sirip biru mengejar mangsanya menggunakan kemampuannya untuk berenang dengan kecepatan tinggi. Mereka juga menggunakan penyaring makanan yang dimodifikasi untuk menangkap organisme kecil dan lambat. Juga diketahui memakan ganggang laut. Mereka berburu sepanjang lautan Atlantik dan Pasifik diluar musim memijah. Sangat sedikit kegiatan berburu selama musim pemijahan (Agustin et al., 2005; Figaro, 2005; Gardieff, 2005; Jeffries, 2005; Marinebio.org, 2005; Miyashita et al., 2001; Scott, 1997; Tudela, 2001).
G. Reproduksi
Ikan tuna sirip biru berkumpul untuk melakukan proses pemijahan. Ikan jantan dan betina secara serentak memproduksi telur dan sperma, menyebabkan proses kawin diantara banyak individu disaat bersamaan. Memijah secara bergelombang, dengan waktu interval memijah 1 – 2 hari di laut Mediterrania. Ikan betina yang berukuran lebih dari 205 cm FL (Fork Length) diperkirakan dapan mencapai rata-rata fekunditas 30 – 60 juta telur di Atlantik barat dan 13 – 15 juta telur di Atlantik timur. Proses pemijahan terjadi saat suhu perairan antara 22,6 – 27,5 °C pada teluk Meksiko dan 22,5 – 25,5 °C pada laut Mediterrania. Telur dilepaskan langsung ke kolom perairan dan akan menetas setelah 2 hari. Pada suhu 24 °C, perkembangan embrio kurang dari 32 jam dan pertumbuhan larva sekitar 30 hari. Ukuran telur sekitar 1,0 mm, ukuran larva saat menetas sekitar 2,8 mm.
Note!
File materi
“Identifikasi Ikan Tuna Sirip Biru (Thunnus thynnus) dapat di-download pada link berikut: via MediaFire
Jika terdapat
kritik dan saran, silakan tulis komentar dibawah.
Jika anda
suka dengan artikel ini dan ingin mendukung penulis. Salurkan dukungan anda
dengan berdonasi seikhlasnya pada link berikut: via Saweria
Best regards,
Candra D. Suwito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar