Malam ini
terasa hening dan dingin sehabis hujan sore tadi, ku mulai
mengistirahatkan diri dalam ruang kamarku saat terdapat pesan dari temanku pada
salah satu sosial media yang kumiliki. Pembicaraan awal terasa menyenangkan
setelah salah satu dari mereka mulai membicarakan seorang wanita yang sangat
menjadi idamannya. Begitu seru semua pesan yang mereka berikan, hanya saja
seorang temanku mulai memberikan pendapat yang aneh menurutku.
Habisnya beberapa hari yang lalu, ia sangat jatuh hati pada wanita tersebut. Tapi malam itu semua pernyataan yang ia berikan begitu menyayat hati jika wanita tersebut mengetahuinya. Apakah semua ini tentang cinta, hati, perasaan?. Yaah... semua mungkin saja mengenai hal tersebut, tetapi di dalam hati seseorang siapa yang mengetahuinya, hanya sang Pencipta yang dapat membolak-balikkan hati hambanya.
Habisnya beberapa hari yang lalu, ia sangat jatuh hati pada wanita tersebut. Tapi malam itu semua pernyataan yang ia berikan begitu menyayat hati jika wanita tersebut mengetahuinya. Apakah semua ini tentang cinta, hati, perasaan?. Yaah... semua mungkin saja mengenai hal tersebut, tetapi di dalam hati seseorang siapa yang mengetahuinya, hanya sang Pencipta yang dapat membolak-balikkan hati hambanya.
Terlintas
dalam ingatanku mengenai cerita temanku yang satu ini, entah mengapa di malam
yang sunyi dipecahkan oleh semua hal yang ia bicarakan tentang seorang wanita
itu. Padahal saat wanita tersebut berada sedekat nadi dengannya begitu ia
sangat bahagia dan begitu mengagungkan wanita tersebut. Semua orang tentunya
akan mengagungkan wanita yang sangat mereka idolakan, begitu juga sebaliknya
dengan wanita yang seakan menjadi penggemar rahasia kepada seorang pria bagai
pencuri hati. Semua suka cita itu begitu indah dan nikmat dirasakan, enggan
rasanya melewatkan beberapa momen saja tanpa menyimpan dalam memori indah yang
akan selalu terkenang.
Jauh
sebelum ini terjadi, pernah ku merasakan hal yang sama. Indah dan nikmat
bersama orang yang engkau cintai, meskipun dengan berbagai alasan yang semua
harus memisahkan diriku dan dirinya dalam ruang dan waktu yang berbeda. Pernah
ku agungkan dirinya hingga disetiap pembicaraan dengan teman-temanku ku
sisipkan sosoknya sebagai pengingatku akan dirinya. Waktu semakin bergulir
dengan derasnya, hingga kusadari bahwa jarak ini begitu menyita hati yang
selalu berharap akan dirinya. Dan akhirnya ku mulai menyadarkan diri bahwa saat
aku memikirikannya apakah dia juga memikirkanku, betapa sia-sia seluruh waktu
yang ku luangkan untuk jika hanya diriku yang berharap akan dirinya. Mulai saat
itu kuputuskan untuk memberinya ruang agar ia tidak lagi menjadi beban perasaan
yang selama ini kutanggung sendiri.
Seberapa
kuatkah hatimu saat mengetahui dirinya hanya menganggapmu seorang teman biasa,
di saat engkau berharap dirinya dapat menjadi permaisuri yang selamanya berada
di sisimu. Cinta memang membutakan, bagi mereka yang menggunakannya hanya untuk
dirinya sendiri. Cinta membutuhkan dua hati untuk saling berbagi suka dan duka,
bukan pada satu hati yang menikmati indahnya suka dan menanggung perihnya duka.
Seberapa kuatkah hati saat engkau menanggung duka itu, jangan engkau salah
gunakan hatimu di saat cinta yang engkau berikan hanya untuk kesenanganmu
belaka. Hati tidak untuk dipermainkan, begitu rapuh hati ini saat engkau
jadikan permainan. Semua hanya permasalahan waktu, engkau pergunakan apa
waktumu saat ini, apakah hanya dengan kesenanganmu belaka yang berakhir dengan
pengharapan yang sia-sia serta menyayat hati, atau engkau pergunakan waktumu
untuk sesuatu yang memperkaya dirimu dan mencoba mengejar cinta yang manis yang
engkau rasakan waktu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar