Hari yang ditunggu itu datang juga, telah sekian lama
melalui proses yang cukup menguras waktu dan tenaga. Malam kemarin telah
berlalu menjadi hari yang kian dijalani berlaku semua rasa dan asa. Perjalanan
yang sangat panjang dan menguras semua bekal tak terelakkan akan untuk menuntut
masa depan yang tak dapat diprediksi. Semua orang yang memiliki keterikatan
yang mendalam mencurahkan semua perasaan terpendam. Permohonanku untuk selalu
mendukung segala apapun yang menjadi impian dan masa depan yang dapat
menuntunku menjadi seseorang yang berharga bagi bangsa dan negara.
Perjalanan
selama dua jam lebih, meninggalkan orang-orang terdekat yang sekarang hanya
bias mendukung dari belakang, tanpa mereka tak akan ada kesempatan yang
kugenggam seperti perjalanan ini. Maafkan diriku yang mungkin begitu egois
untuk menuntut segala persiapan dan semua bekal yang tanpa kupinta pun kalian
akan tetap rela untuk memberikannya. Sesampainya ditempat tujuan, perjalanan
masih dilanjutkan. Pertemuan dengan pembina perjalanan memberikan informasi
bagaimana dengan kehidupan yang akan dijalani kelak. Selama penantian serasa
tak dirasakan bagaimana waktu berjalan tanpa pernah kembali untuk melihat masa
lalu yang telah terbuang begitu saja. Waktu bergulir dengan tegasnya, satu
persatu teman-teman yang telah maupun belum diketahui identitasnya berdatangan
ketempat semuanya berkumpul.
Menuju
pergantian waktu yang menunjukkan 23.45, perjalanan yang menanti akan sangat
menguras tenaga untuk bertahan dalam keadaan yang begitu menyiksa pada posisi
yang tidak melegakan. Sesuatu yang tak disangka pun terjadi, tanpa ada
kesepakatan sebelumnya, seorang wanita yang faktanya akan bersama-sama
menjalani perjalanan ini duduk bersebelahan denganku. Dengan sedikit malu
ku mulai untuk mencoba menguasai perasaan agar tak menjadi boomerang yang dapat
merusak pandangannya terhadapku. Berada disampingnya selama kurang lebih enam
jam lamanya, tak mengecewakan bagiku yang dapat bercengkrama dengannya,
menatapnya, serta mencoba untuk saling mengerti walaupun semua begitu cepat
untuk kulakukan. Meskipun waktu bergulir begitu cepat dan ku terperdaya
olehnya, mengakibatkan semua sendi badanku tak dapat menahan rasa tak
mengenakan untuk berada diposisi yang sama dalam waktu yang cukup lama.
Perjalanan
yang begitu menyiksa tetapi kunikmati dengan lahapnya, mendaratkan ketempat
persinggahan sementara untuk mengistirahatkan badan sebelum melanjutkan
perjalanan yang tinggal menghitung waktu dekat ini. Kurang lebih selama lima
jam berada di persinggahan pesawat yang begitu terkenalnya di dunia, membuat
raga begitu letih menjadi semakin letih saja. Pasalnya tempat yang begitu luas
bagaikan padang dari mesin-mesin terbang itu singgah mengangkut dan menurunkan
jiwa-jiwa petualang. Beribu-ribu manusia yang mondar-mandir untuk menuju target
petualangan mereka, yang tak sedetikpun meraka berhenti untuk memandang sejenak
dan menyadari bahwa dirinya kini berada dalam pusaran waktu yang terus bergulir
tanpa mengenal letih.
Menunggu
merupakan pelajaran akan kesabaran dan persiapan, terlena diriku akan
mendapatkan jaringan menuju dunia yang tak terbatas menyebabkan benda yang
telah menemaniku dalam mendapatkan informasi dan menyimpan semua kontak
saudara, teman, dan orang-orang yang kukenal serta yang mengenalkanku hilang
tanpa kusadari. Ku telah lupa akan keberadaannya yang waktu ku pergunakan tak
sedikitpun dalam membantuku karena kurangnya kemampuan benda tersebut. Sejenak
kusadari saat mencoba melihat waktu, benda itu merupakan pengingatku terhadap
waktu. Lama kupikirkan kehilangannya meskipun tak ada rasa penyesalan mendalam
saat itu, karena ku tau dirimu kan kembali kepadaku. Ku cari keberadaanmu
kesana-kemari, dan akhirnya semua terjawab, dirimu memang akan kembali kepadaku.
Kehilanganmu mengajarkanku untuk jangan pernah sedikitpun untuk melupakan
sesuatu/ orang yang pada suatu ketika dia tidak dapat membantu dirimu dikarenakan
kemampuannya yang tak sampai, tapi ingat dia telah menemanimu setiap saat,
mengingatkanmu, menyadarkanmu akan petunjuk menuju jalan yang lurus.
Perjalanan
terakhir menuju ke perjalanan yang sesungguhnya berangkat, tak berselang lama
sampailah pada tujuan, sejauh mata memandang terpampang tulisan yang sedikit
kuketahui dan tulisan yang khas menunjukkan jati dirimu akan kekuasaan tampat
itu. Perjumpaan dengan pembina program membuat semua hati lega, karena telah
ada kepastian akan semua kegiatan yang akan dijalani nantinya. Dengan begitu
baiknya diajaklah ke suatu tempat makan yang khas ditempat itu, dimanjakanlah
lidah dan perasaan. Teman-teman kelihatan sangat gembira karena salah satunya
kesampaian angan-angan untuk menikmati secara langsung jamuan itu. Selanjutnya
perjalanan kami lanjutkan ke peristirahatan sementara, disana kami diberikan
petunjuk selama mengikuti kegiatan ini. Malam semakin bergulir canda tawa
mengisi kekosongan setelah orientasi selesai.
Hari
esok semua telah terjadwal dengan rapi pada selembar kertas, semua peraturan
harus dipatuhi. Perjalanan untuk menjadi seseorang dan mengerti seseorang akan
terbentang didepan mata. Semua bentuk adaptasi yang telah dipelajari sebelumnya
semoga dapat memudahkan perjalanan ini. Menuju pukul 00.00 waktu setempat, hari
semakin sepi seakan alam menyanyikan lagu damai untuk mengistirahatkan jiwa dan
raga. Janganlah engkau terlena akan sesuatu yang baru sehingga yang selalu
bersamamu engkau hilangkan dalam perhatianmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar