Hari yang sangat melelahkan, lelah yang menjaring jiwa
dan raga. Maafkan diriku membuatmu menderita, engkau yang
selalu bersamaku, menopangku, menjagaku, dan tumbuh bersamaku. Lelah yang tak
terbantahkan membuat rapuh jiwa dan raga ini,
semua energi tercurahkan bersama jalannya hari ini. Kuingin terbebas dari segala hal yang membuatku terkekang dari masalah yang menjeratku.
semua energi tercurahkan bersama jalannya hari ini. Kuingin terbebas dari segala hal yang membuatku terkekang dari masalah yang menjeratku.
Bebaskan jiwa-jiwa
terkekang ini, kuingin bebas, bebas yang tak membatasi segalanya dalam
kehidupanku. Siapa dirimu yang berani mengekangku saat ini, kau hanya seorang
pesuruh dan pelayan. Kita bersama saat ini, tapi mengertilah akan keadaan kami
sebahagian, kami butuh bebas. Sejak tadi dirimu hanya membahas mengenai
membebaskan jiwa, engkau ingin membebaskan seorang jiwa tetapi engkau
terkekang. Suatu usulan yang menenggelamkan, engkau bukan hanya seorang yang mencoba
untuk menggapai sesuatu yang fana, tetapi engkau juga seorang pengkhayal yang
sangat buruk. Aku tidak bermaksud menginjakmu dengan khayalan, yang kuinginkan
hanya meraihmu yang tenggelam saat ini.
Bangun... bangun!!!
mengapa engkau bersandar pada sesuatu yang saat ini tidak pasti. Jika engkau
ragu denganku jangan engkau beri tatapan palsu yang menyesatkan harapanku.
Engkau saat ini tersadar dengan teriakan mereka yang mengaungkan cerita-cerita
melayang. Apakah engkau sudah tersadarkan? Yaah itulah dirimu yang selalu saja
menghadapkan punggungmu padaku. Kurasa sakit tapi kutetap mencoba untuk
menyelamatkanmu, dari mereka yang masih saja memengaruhi batas pemikiranmu.
Masihkah engkau
lelah? masihkah engkau merasa berat dengan beban yang engkau pikul dan engkau
bawa bersamamu. Biarkan bebanmu engkau bagi bersamaku, kuingin tetap bersamamu
meski jalan yang engkau tempuh menyiksa diriku. Kuberharap tujuan kita sama
wahai jiwa-jiwa yang terkekang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar