Sabtu, 24 Januari 2015

Revolusi Abjad

     Hari ini ku tetap melebarkan mata serasa tak ingin terlelap. Malam semakin larut membuat ku berpikir yang tidak karuan. Semakin malam diriku semakin merasa sendiri, tanpa tau ada sesuatu yang menemani. Dalam hening, seruan yang tersamarkan mulai menjadi. Tak seorangpun kan mendengar hanya dengan apa yang mereka miliki. Kamu adalah kita dan tak akan pernah terjajah.
     Deringan kipas yang mulai menemani kesendirianku, tentu saja tanpamu, walau bukan dirimu. Terlalu jauh kupikirkan akan hadirmu yang kini semakin sulit kutapaki. Jalan masih panjang, bukan pula kau yang ku tuju. Sudut malam kian menjadi, sekarang telah menunjukkan sepertiga malam. Tak ada yang selalu kupikirkan selain dengan hanya diriku, sekali lagi bukan dirimu.
     Sesekali ku cek semua media komunikasi elektronik yang kupunya, tapi tak lagi memberi kegembiraan pada waktu ini. Dingin ku terbaring lemas dan serasa tak berdaya. Kini ku bangkit untuk mempertanggung jawabkan hasil buah pikiranku tadi. Dan kini terciptalah engkau yang bersaudara, saling menjalin keakraban satu sama lain hingga semua orang mengenali. Jalan panjang yang kau tapaki menjadi sebuah narasi yang menghasilkan imajinasi berlandaskan motivasi yang berujung pada inovasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar