Selasa, 06 Agustus 2013

Ratapan Embun

     Mentari masih jauh disana, dinginnya pagi buta tembus menusuk tulang. Terlewati lagi satu malam yang hening tanpamu, seraya memandang gemerlap bintang yang jauh disana sama akan tempatmu berpijak.
     Pagi ini gerimis sepi semua suara kehidupan masih terlelap akan lelahnya hari yang lalu, pandangan hening dari semua penjuru menyadarkan aku bahwa kini engkau telah pergi.
     Sampaikah pesan rinduku padamu? mungkin engkau tak membalasnya, langit pagi sangat mengerti akan perasaan ini, tetes demi tetes membasahi tapakan manusia.
     Tapi kini tak seindah dulu, walau hanya dapat kupendam kuharap engkau dapat mengerti akan semua tanda itu.
     Mentari telah datang, lambaian hangatnya menyisir setiap ruang yang sepi. Kini kudapati hari yang baru berharap bersamamu atau tanpamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar